Selasa, 02 September 2014

Perokok Pasif adalah Saingan Perokok Aktif

Seorang Perokok seharusnya sebisa mungkin tidak menyebarkan asapnya ke orang lain, kenapa? Kalau orang lain sering terkena asap rokok, maka mereka juga akan beresiko penyakit paru-paru seperti kanker.

"Ah biarin aja, gw sakit orang lain juga sakit"

Eit... Jangan salah.... Kita harus melihat ke masa depan. Misal perokok sudah merokok 10 tahun, maka kemungkinan terkena kanker sekitar 15-30 tahun lagi. Dalam rentang waktu itu jumlah 'pasien' akan semakin berlipat. Semakin banyak perokok pasif, nantinya rumah sakit semakin penuh, biaya pengobatan semakin mahal, subsidi pemerintah semakin terbatas karena 'diperebutkan'.

Dengan tidak adanya perokok pasif, ketika sang perokok terkena penyakit paru-paru, maka peluang mendapatkan subsidi pemerintah akan semakin besar karena saingannya hanya sesama perokok aktif.

Jadi, kurangilah saingan Anda di Rumah Sakit nanti, agar subsidi kesehatan dari pemerintah cukup, bahkan bisa gratis jika masyarakat kebanyakan sehat.

Merokok adalah hak setiap warga Indonesia, namun mohon direnungkan, kalau tidak bisa memikirkan orang lain, setidaknya pikirkan kesempatan diri sendiri di masa yang akan datang.


Om ipar ane sering kumpul sama perokok aktif padahal dia gak ngerokok. Meninggal duluan di usia muda, meninggalkan anak istri.

Kakek ane berhenti ngerokok di umur 40, tapi tetap saja kena kanker di umur 50 dan meninggal di umur 60.

0 komentar:

Posting Komentar